JUMAT, PEKAN BIASA PERINGATAN WAJIB ST. YOHANES BOSKO, IMAM 2Sam 11:1-4a, 5-10, 13-17; Mrk 4:26-34

343

Kisah Daud jatuh ke dalam dosa menunjukkan secara gamblang bahwa janji jaminan Allah, panggilan dan kewibawaan yang dianugerahkan oleh Allah bukanlah kekebalan bagi setiap orang beriman.
Janji jaminan dan panggilan bagi setipa orang beriman itu harus selalu dihidupi dalam ketaatan dan kesetiaan totak kepada Allah. Meskipun Daud dipilih secara khas dan sudah teruji kesetiaannya, namun ia tetap jatuh ke dalam dosa. Ia mencari kepentingan dan kenikmatan dirinya saja.
Ia menyalahgunakan kebebasan dan kuasa yang dianugerahkan oleh Allah baginya. Itulah inti dari setiap dosa.
Perumpamaan tentang petani dan benih yang tumbuh mengingatkan setiap orang beriman akan misteri karya keselamatan Allah. Walau manusia rapuh dan lemah, pada Tuhan tidak ada jalan buntu dan tanpa harapan.
Pada Tuhan selalu ada jalan keluar. Allah berkarya menurut rencana dan jalann-Nya, bahkan tanpa diduga-duga oleh manusia. Daya dan karya Allah bagaikan benih yang tumbuh dan menghasilkan buah. Daya dan karya Allah menjadi jaminan kehidupan bagi setiap orang, siapa pun, apa pun, dan bagaimana pun orang itu.
Yohanes Melkior Bosko lahir dari keluarga petani yang sangat sederhana. Ia tidak dipertkenankan masuk sekolah oleh orang tuanya, karena diharuskan bekerja di ladang. Dalam keadaan demikian, ia tidak putus asa. Ia diajar oleh seorang imam tua yang baik hati.
Jerih payah imam tua itu menyadarkan orang tuanya akan pentingnya pendidikan. Sepeninggalan imam tua itu, ibunya menyekolahkannya ke Castelnuovo.
Kemudian ia meneruskan sekolahnya ke pendidikan imam. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1841. Karyanya sebagai imam diabdikan seluruhnya pada pendidikan kaum muda, khususnya kaum muda dari keluarga-keluarga miskin.
Untuk mendukung karyanya itu, ia mendirikan tarekat religius untuk para imam dan bruder yang dinamakan Kongregasi Salesian. Bersama dengan St. Maria Mazzarello, ia mendirikan Serikat Puteri-puteri Maria yang mengabdikan diri dalam bidang pendidikan kaum puteri.
Selain itu ia mendirikan banyak perkumpulan dan sekolah. Ia mendirikan Sekolah Teknik Katolik yang pertama. Ia dikenal juga sebagai perintis penerbitan Katolik.

Pertanyaan utk kita:

  • Bagaimana aku telah membangun sikap taat dan setia seutuhnya pada rencana dan jalan Allah?
  • Bagaimana aku telah menggunakan kebebasan dan kekuasaan yang telah dianugerahkan Allah bagiku?
  • Apakah diri dan hidupku telah menjadi daya dan karya Allah bagi sesamaku?
  • Mari membangun sikap taat dan setia seutuhnya pada rencana dan jalan Allah. Mari menggunakan kebebasan dan kekuasaan yang telah dianugerahkan Allah bagi kita untuk menjadi daya dan karya Allah bagi sesama kita. Mari belajar dan menimba daya iman dari St. Yohanes Melkior Bosko.

Selamat dan semangat beraktivitas pada hari ini.
Tuhan memberkati kita.

RP. Ivansius A. Siallagan, OFMCap